Halaman

Sabtu, 05 Mei 2012

Penetapan Kadar Khlorida pada Air Hasil Industri Sabun


PENDAHULUAN
1.  Latar Belakang
Dewasa ini air merupakan masalah yang perlu perhatian seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai standar tertentu , saat ini menjadi barang yang mahal karena sudah banyak air yang tercemar oleh bermacam-macam limbah yang dihasilkan dari kegiatan  manusia , baik dalam limbah kegiatan rumah tangga , limbah dari industri maupun hasil kegiatan lainnya .
Air buangan berupa limbah cair umumnya mengandung beberapa komponen pencemaran seperti senyawa kimia pengoksidasi dan perekduksi , sedimen , kotoran , lumpur ,minyak , bakteri pathogen ,virus , garam , pestisida , senyawa organik , logam berat dan bahan-bahan lainyang mengapung , melayang dan tersuspensi dalam air . Kadar klorida dalam air yang diperbolehkan oleh SNI(Standar Nasional Indonesia) adalah 1,5 mg/L sampai dengan 100 mg/L.
Limbah merupakan pencemar yang menggangu keseimbangan alam yang menimbulkan ancaman bagi manusia . Adanya pencemaran yang disebabkan oleh limbah yang berasal dari kawasan industri , areal pertanian , maupun limbah  rumah tangga akan merubah sifat-sifat fisika dan kimia yang akan menurunkan kualitas air .
Salah satu senyawa yang terkandung dalam limbah yaitu Klorida . Tergolomg dalam unsur halogen , yang merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur .Di alam Khlorida ditemuka dalam keadaan bersenyawa terutama dengan Natrium sebagai garam (NaCl)  . Khlorida digunakan secara luas dalam pembuatan produk sehari-hari . Salah satunya dalam pembuatan produk sabun  untuk pembuatan senyawa klorin dalam sanitasi .
Kerugian dari penggunaan senyawa Khlorida dapat mengiritasi system pernafasan , dalam bentuk gas dapat mengiritasi selaput lendir dan dalam cairan bias membakar kulit .Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi 3,5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm dapat terhisap fatal setelah terhisap dalam - dalam .
Penentuan kadar Khlorida dilakukan dalam berbagai metode salah satunya adalah titrasi argentometri . Penggunaan metode titrasi argentometri merupakan metode yang klasik untuk analisis kadar Khlorida yang dilakukan dengan menggunakan larutan AgNO3 dan indicator K2Cr2O4 5% . Kelebihan analisis Khlorida dengan cara ini yaitu pelaksanaannya yang mudah dan cepat , memiliki ketelitian dan keakuratan yang cukup tinggi dan dapat digunakan untuk menentukan kadar yang memiliki sifat yang berbeda-beda .
2.  Rumusan Masalah
1.      Berapa kadar Khlorida dalam air hasil pengolahan industri sabun yang dianalisa?
2.      Apakah kadar Khlorida dalam air hasil pengolahan industri sabun sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan?
METODE PENELITIAN
1.    Dasar Teori
            Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi . Bumi dilingkupi sebanyak 70% , sedangkan sisanya 30% berupa daratan.Udara mengandung zat dan dan uap air sebanyak 15% dari tekanan atmosfer .Hampir semua , kegiatan manusia mulai dari mandi , membersihkan tempat tinggal , makan dan minum sampai kegiatan lainnya . (Gabriel , 2001) .
            Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 tahun 2001 menyebutkan : Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup , zat, energi , atau komponen lain kedalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukkannya .
(Titis , 2009)
            Salah satu bahan yang terkandung dalam limbah yaitu Khlorida . Tergolong dalam unsur halogen , yang merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan semua unsur . Di alam khlorida ditemukan dalam keadaan bersenyawa terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl) . Khlorida digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia . Khlorida juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas , zat pewarna , tekstil , produk olahn minyak bumi , obat-obatan , antiseptik , insektisida , makana , pelarut , cat , plastik dan banyak produk lainnya .
            Menurut Gabriel(2001) akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air adalah :
a.       Terganggunya kehidupan organisme air
b.      Pendangkalan dasar perairan
c.       Punahnya biota air seperti ikan
d.      Menjalarnya wabah penyakit seperti muntaber
e.       Banjir akibat tersumbatnya saluran air

Maka air yang sudah tercemar dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi manusia . berdasarkan garis besarnya pencemaran air dapat mengakibatkan dua hal yaitu :
-          Air menjadi menjadi tidak bermanfaat lagi
-          Air menjadi penyebab penyakit

Pengertian limbah menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 . Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegitan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat atau konsentrasi dan jumlahnya secara langsung atau tidak  langsung akan dapat menbahayakan lingkungan hidup , kesehatan , kelangsungan hidup manusia serta makhuk lain.(Robert et al , 2005) .
Air limbah industri umumnya terjadi sebagai akibat adanya pemakaian air dalam proses produksi . Di Industri fungsi dari air antara lain :
a.       Sebagai air pendingin . Berfungsi untuk memindahkan panas yang terjadi dari proses .
b.      Untuk mentransportasikan produk atau bahan baku .
c.       Sebagai proses , misalnya sebagia umpan pada pabrik minuman .
Untuk mencuci dan membilas produk atau gedung serta instalasi .
(Ricki , 2005) .

Dalam air hasil pengolahan industri sabun mengandung kadar khlorida yang cukup tinggi sehingga diperlukan analisa kadar khlorida . Natrium khlorida dalam pembuatan sabun berfungsi untuk mengendapkan sabun dari campuran reaksi.
Khlorida (Cl-) adalah salah satu senyawa umum yang terdpat pada perairan alam . Senyawa-senyawa khlorida tersebut mengalami proses diasosiasi dalam air membentuk ion . Ion khlorida pada dasarnya mempunyai pemgaruh kecil terhadap sifat-sifat kimia dan biologi perairan . Kation dari garam-garam khlorida dalam air terdapat dalam keadaan mudah larut .
 Ion khlorida secara umum tidak membentuk senyawa kompleks yang kuat dengan ion-ion logam . Ion ini juga tidak dapat dioksidasi dalam keadaan normal dan tidak bersifat toksik . Namun , kelebihan garam khlorida dapat menyebabkab penurunan kualitas air . Oleh karena itu sangat penting dilakukan analisa terhadap khlorida  , karena kelebihan garam khlorida dalam air menyebabkan noda berwarna putih di pinggiran badan air .(Achmad , 2004) .
Sifat kelarutan khlorida larut dalam air . Merkurium (I) khlorida (HgCl2) , perak nitrat (AgCl) , timbel khlorida (PbCl2) , merupakan senyawa yang sangat sedikit larut dalam air dingin tetapi mudah larut dalam air mendidih sedangkan tembaga (I) khlorida (CuCl) , bismuth oksiklorida (BiOcl) , stibium oksikhlorida (SbOCl) dan merkurium (II) oksikhlorida Hg2OCl2 tidak larut dalam air .
(Titis , 2009) .
              Menurut Wardhana (1995) indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adanya perubahan atau tanda yang diamati melalui :
-   Adanya perubahan air .
-   Adanya perubahan PH atau konsentrasi hidrogen .
-   Adanya perubahan warna , bau , dan rasa air .
-   Timbulnya endapan , koloidal , bahan terlarut .
-   Adanya mikroorganisme .
-   Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan .

            Uji kualitatif khlorida
a.    Dengan asam sulfat pekat
      Khlorida teraurai banyak dalam keadaan dingin , penguraiannya adalah sempurna pada pemanasan , yang disertai dengan pelepasan hydrogen khlorida
Cr +H2SO4                                            HCl    +HSO
Dari baunya yang merangsang dan dihasilkannya asap putih , yang terdiri dari dari butiran halus asam khlorida , ketika kita meniup melintasi mulut tabung .

b.   Dengan Larutan Perak Nitrat
      Endapan perak khlorida , yang seperti dadih dan putih . Ia  larut dalam air dan dalam asam nitrat encer , tetapi larut dalam laritan amoniak encer dan larutan-larutan kalium sianida dan tiosulfat .

Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Cl- + Ag+                                 AgCl  
AgCl     + 2NH3                                      [Ag(NH3)2]+  + Cl-
[Ag(NH3)2]+ + Cl-  + 2H+                           AgCl- + 2NH4+
c.    Dengan Larutan Timbel Asetat
Endapan putih timbal khlorida , PbCl2 dari larutan yang pekat .
            2Cl- + Pb2+                       PbCl2
            Titrasi argentometri dengan metode Mohr banyak dipakai untuk menentukan kandungan khlorida dalam berbagai contoh air , misalnya air sungai , air laut , air sumur , air hasil pengolahan industri sabun .
Konsentrasi ion khlorida dalam suatu larutan dapat ditentukan dengan cara titrasi dengan larutan standar perak nitrat . Endapan putih perak khlorida akan terbentuk selama proses titrasi berlangsung dan digunakan indicator larutan kalium dikromat encer . Etelah ion khlorida mengendap maka kelebihan Ag+ pada saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan indikator membentuk endapan coklat kemerahan Ag+CrO4 .
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ag+(aq) + Cl- (aq)              AgCl(s) (endapan putih)
Ag+(aq) + CrO42-                     Ag2CrO4(s) (coklat kemerahan)
.
            pH larutan selama titrasi harus dipertahankan netral atau sedikit alkalis. Jika sampai suasana asam maka sensitifitas metoda berkurang kareana konstanta ionisasi asam kromat kecil  , sehingga ion kromat akan bereaksi dengan hidrogen.
(Parnata ,1999)
B . Cara Kerja

1. Persiapan Sampel
2. Sampel yang berwarna akan mengganggu dan akan dihilangkan terlebih dahulu dengan penambahan 3 ml Al(OH)3  campur dan saring,lalu dicuci,atur pH 7-10 .
3. Pembakuan Titran AgNO3
Baku primer yang digunakan adalah NaCl 0,0141 N
-          Pipet 10 ml NaCl 0,0141 N dan masukkan dalam Erlenmeyer .
-          Tambah Indikator K2CrO4 5 % 1ml,campur .
-          Titrasi dengan AgNO3 hingga terbentuk warna kuning kemerahan.
-          Perhitungan : N AgNO3 = 10 x 0,0141 N
                                                                mL AgNO3
4. Penetapan Kadar Khlorida
-          Sebanyak 100mL di masukkan kedalam erlenmeyer 250mL
-          Ditambahkan larutan indikator K2Cr2O4  5% sebanyak 1 mL kemudian titrasi dengan larutan baku AgNO3 hingga titik akhir titrasi yang ditandai dengan terbentuknaya endapan merah kecoklatan dari Ag2CrO4 , kemudian dihitung AgNO3  yang digunakan .
-          Dilakukan titrasi blanko , terhadap 100mL aquadest seperti langkah di atas dan di ulangi perlakuan yang sama sebanyak tiga kali .
Perhitungan kadar khlorida :
Kadar Cl-(mg/L)    : (A-B) x 35,45 x 1000
                                                mL sampel
Dimana       :
A     : Volume larutan baku AgNO3 titrasi sampel (mL)
B     : Volume larutan baku AgNO3 untuk titrasi blanko (mL)
C     : Normalitas larutan baku AgNO3 (mgrek/mL)
KESIMPULAN

1.      Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam percobaan
-          Larutan AgNO3 perlu distandarkan terlebih dahulu karena larutan standar ini adalah larutan standar sekunder.
-          Larutan standar sekunder tidak mampu bertahan lama, mudah berubah konsentrasinya.
-          Pembakuan ulang perlu dilakukan agar konsentrasi  Oleh karena itu perlu penstandar ulangan agar konsentrasi pentiter terhitung secara cermat dan tidak berubah lagi.
-          Dalam titrasi metode Mohr , adalah titrasi dilakukan dengan kondisi larutan berada dalam kisaran PH 7-10 disebabkan ion kromat adalah basa konjugasi dari asam kromat . Oleh sebab itu jika pH dibawah 7 maka ion kromat akan mendominasi di dalam larutan akibatnya dalam larutan yang bersifat asam konsentrasi ion kromat akan terlalu kecil utuk memungkinkan terjadinya endapan Ag2CrO4 sehingga pada akibatnya titik akhir titrasi sulit dideteksi .
-          Pada pH diatas 10 maka endapan AgOH yng berwarana kecoklatan akan terbentuk sehingga menghalangi pengamatan titik akhir titrasi .
-          Disebabkan kelarutan AgCl dan Ag2CrO4 dipengaruhi suhu maka semua titrasi dilakukn pada temperatur yang sama .
-          Pengadukan atau pengocokan selama larutan standar ditambahkan sangat dianjurkan karena dapat mempermudah pengamatan titik khir titrasi dan perak kromat terbentuk sebelum titik akhir titrasi dapat dihindari .
-          Larutan AgNO3 dan endapan perak khlorida yang terbentuk harus dilindungi dari sinar matahari .
-          Blanko diperlukan dengan metode yang sama selama analisis akan tetapi tanpa kehadiran analit .
2.      Manfaat percobaan
-       Hasil yang di peroleh dari analisa ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi tentang kadar khlorida dengan menggunakan metode analisis argentometri pada air hasil pengolahan industri sabun
-       Dari hasil yang diperoleh dapat mengetahui kadar khlorida dalam air hasil pengolahan industri sabun , yang perlukan untuk kendali pencemaran air .
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 1996. Pelatihan Analisis Kualitas Air dan Limbah Cair. Jakarta
Boedirahardja , Partana . 1999. Kimia Air . Solo : AAK
Underwood. 1986. Analisis kimia kuantitatif. Jakarta : Erlangga
http//:.jurnal-pengaruh kadar klorida pada air sumur gali.yurman,fak.pertanian universitas Bengkulu diunduh pukul 16:25 WIB 11 April 2012
http://p3m.stain-pekalongan.ac.id/ , diunduh  pukul 16 : 38 WIB 11 April 2012
http://robbaniryo.com/ilmu-kimia/klor/ , di unduh pukul 16 :30 WIB 16 April 2012




Tidak ada komentar:

Posting Komentar