STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYIMPANAN REAGEN

1. TUJUAN :
Menyimpan
berbagai macam reagen tepat pada tempatnya, sesuai sifat yang dimiliki reagen tersebut
( asam kuat, basa kuat, asam lemah dan basa lemah) supaya reagen tidak mudah
rusak dan dapat di gunakan berulang-ulang.
2. RUANG LINGKUP
Setelah
melakukan pratikum, reagen harus di simpan sesuai pada tempatnya.
3. DEFINISI
Penyimpanan
bahan reagensia adalah suatu tindakan menyimpan bahan reagensia sesuai dengan sifat
reagen masing-masing, keadalam suatu wadah atau tempat yang memiliki kriteria
dimana , apabila reagen tersebut di simpan di dalamnya, reagen tersebut awet
dan efek yang di timbulkan.Reagen tersebut tidak menimbulkan gejala-gejala
negatif, baik di dalam laboratorium maupun diluar laboratorium.
·
Botol gelas berwarna
gelap : Botol ini di gunakan untuk menyimpan
reagen yang mudah rusak bila terkena
paparan sinar matahari langsung. Warna
botol yang gelap di tujukan untuk
menghalangi sinar matahari kontak langsung
dengan reagen. Contoh H2SO4,
NaOH
·
Botol gelas transparan
: Botol ini di gunakan untuk menyimpan
reagen yang berwarna dan tidak mudah
rusak bila terkena paparan sinar matahari
langsung.
·
Almari Asam : Almari
yang di gunakan untuk menyimpan reagen asam yang mempunyai sifat kuat dan
korosif.
·
Almari Basa : Almari
yang di gunakan untuk menyimpan reagen basa yang mempunyai sifat kuat dan
korosif.
·
Kotak logam tahan api :
Kotak ini di gunakan untuk menyimpan reagen yang mudah terbakar, misalnya asam
asetat, methanol, ethanol, ether
Daftar
Pustaka :
dikakigunungitu.blogspot.com/2009/08/keselamatan-bekerja-menggunakan-reagen.html
diunduh pada 1 April 2012 pukul 19:28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar